PEMBAHASAN
A.
Macam – Macam Unsur Periode
Ketiga
Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur
terdiri dari delapan unsur yaitu natrium(Na), magnesium(Mg), aluminium(Al),
silikon(Si), fosfor(P), sulfur(S), klorin(Cl) dan argon(Ar). Unsur tersebut terletak
dalam golongan yang berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur periode 3;
a. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium
adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke
logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia
sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi
kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif,
natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada
golongan IIA, memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom
24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat
kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut.
Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk
membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium"
atau "magnelium".
c. Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang
terletak pada golongan IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13.
Aluminium adalah logam yang
paling berlimpah, merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di rumah
sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.
d. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam
bentuk silikon
dioksida (silika)
dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi
plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
e. Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber
pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor di lambangkan dengan huruf P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink
silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan
fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai
jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
f. Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat
padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
g. Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom
17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan
diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan,
pemutih, atau desinfektan.
h. Argon(Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3,
di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti
"malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk
fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan
elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan
dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang
menentukan dalam Skala Suhu Internasional 1990.
B.
Sifat Fisik dan Kimia Unsur
Periode Ketiga
1. Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga
Data sifat
periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Nomor atom
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
Elektron
valensi
|
35
|
352
|
3523p1
|
352p32
|
3523p3
|
3523p4
|
3523p5
|
3523p6
|
Jari-jari atom
|
1,86
|
1,60
|
1,43
|
1,17
|
1,10
|
1,04
|
0,99
|
0,97
|
Energi
ionisasi(Kj/ma)
|
495,8
|
737,7
|
577,6
|
786,4
|
1011,7
|
999,6
|
1251,1
|
1520,4
|
Keelektronegatifan
|
0,93
|
1,31
|
1,61
|
1,90
|
2,19
|
2,58
|
3,16
|
-
|
Titik leleh
(0C)
|
97,81
|
648,8
|
660,37
|
1,410
|
44,1
|
119,0
|
-100,98
|
-189,2
|
Titik didih
|
903,8
|
1,105
|
2467
|
2,355
|
280
|
44,67
|
-34,6
|
-185,7
|
Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan,
jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap.
Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan
elektron (ionisasinya semakin besar). Harga keelektronegatifan unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga
keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat
pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di
atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud
gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode
ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif,
Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan
dari kiri kekanan sebagai berikut :
a.
Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur -
unsur periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi
standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
-2,711
|
-2,375
|
-1,706
|
-0,13
|
-0,276
|
-0,508
|
+1,358
|
-
|
·
Urutan kenaikan energi ionisasi: Na < Al
< Mg < Si < S < P < Cl < Ar
·
Yang terdapat bebas di alam: S dan Ar
·
Makin ke kanan maka sifat asam makin kuat
·
Al(OH)3 bersifat amfoter
·
Jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor
terbesar dimiliki oleh natrium
·
Energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon
·
Elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator
terbesar dimiliki oleh klorin
·
Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada
kulit bumi
·
Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan
Si pada kulit bumi.
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5
standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan
sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
v
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi
magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat
bereaksi dengan air panas.
Contoh : 2Na (5) + 2HO (l) 2Na OH (ag)
+ H2 (g)
Mg (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)
Mg (5) + 2H2O (l)
panas →Mg (OH)2 + H2 (g)
Al (5) + H2O (l)(tidak bereaksi)
2Al (5) + 3H2O (g)
panas →Al2 O3(5) + 3H2 (g)
v
Silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium
sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan
klorin.
Contoh : Si (5) + O2 (g) →Si O2(5)
Si (5) + 2Cl2 (g) →Si Cl4
(l)
b.
Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam
sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas
mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut
dalam bab ini.
c.
Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan
dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada
konfigurasi electron dan harga ionisasi unsur - unsur tersebut.
v
Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi
yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya
electron Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga
kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh : M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
v Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar
sehingga semakin mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke
kana sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh : M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3)
asam fosfat (H3DO4) asam sinfat (H2SO4)
dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan
asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
C.
Pengujian Unsur – Unsur
Periode Ketiga
v Reaksi dengan Air
1. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin
menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2. Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi
terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke
dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan
mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan
terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan
menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan
alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan
alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama
reaksi.
4. Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana
reaksi silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada
silikon yang digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan
agak seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5. Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6. Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan
berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik)
menghasilkan asam kloridadan asam hipoklorit.
v Reaksi dengan Oksigen
1. Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2. Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.
3. Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:
4. Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5. Klor dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon juga tidak bereaksi dengan oksigen.
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon juga tidak bereaksi dengan oksigen.
v Reaksi dengan Klor
1. Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
3. Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
4. Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
5. Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.
Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.
Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
6. Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
7. Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan klor.
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan klor.
D.
Pembuatan dan Kegunaan Unsur
Periode Ketiga
Tabel pembuataan dan kegunaan unsur periode ketiga.
UNSUR
|
PEMBUATAN
|
KEGUNAAN
|
TERDAPAT PADA
|
RUMUS SENYAWA
|
Na
|
Elektrolisis leburan NaCl
(Proses Down)
|
· Pembuatan TEL
· Mereduksi bijih loga (Ti)
· Lampu Kabut
|
Garam
|
NaCl
|
Sendawa Chili
|
NaNO3
|
|||
Kriolit
|
Na3AlF6
|
|||
Bijih silikat
|
Na2SiO3
|
|||
Mg
|
Elektrolisis lelehan MgCl2
|
· Magnalium untuk bahan kerangka pesawat terbang
|
Air laut
|
MgCl2
|
Magnetit
|
MgCO3
|
|||
Kiserit
|
MgSO4.3H2O
|
|||
Dolomit
|
MgCO3.CaCO3
|
|||
Karnalit
|
KCl.MgCl2.6H2O
|
|||
Asbes
|
CaMg(SiO3)4
|
|||
Mika
|
K-Mg-Al Silikat
|
|||
Si
|
Reduksi pasir SiO2
dengan C dalam tanur listrik
|
· Bahan semikonduktor untuk kalkulator, mikrokomputer, polimer silikon
untuk mengubah jaringan pada tubuh
|
Pasir/kuarsa
|
SiO2
|
Tanah liat
|
Al2O3.2SiO2.2H2O
|
|||
Asbes
|
Mg-Ca-Silikat
|
|||
Mika
|
K-Mg-Silikat
|
|||
P
|
Proses Wohler (memanaskan
campuran fosforit, pasir dan C pada suhu 1300oC dalam tanur
listrik)
|
· Fosfor putih (beracun) untuk bahan baku pembuatan H3PO4
· Fosfor merah (tidak beracun) untuk bidang gesek korek api
|
Batu karang fosfat (apatit
dan fosforit)
|
Ca3(PO4)2
|
Al
|
Marten Hall
Penambahan kriolit dalam
proses Hall berfungsi:
ü Melarutkan Al2O3
ü Menurunkan titik leleh Al2O3
|
· Alat masak, karena tahan panas dan tahan karat karena membentuk lapisan
oksida
· Paduan Al untuk pesawat terbang
· Al(OH)3 untuk obat maag
|
Alumino silikat
|
Campuran Al-O-Si
|
Korundum
|
Al2O3
|
|||
Kriolit
|
Na3AlF6
|
|||
Bauksit
|
Al2O3.xH2O
|
|||
S
|
Pembuatan dengan 2 cara:
1) Metode
Frasch (yang ada di dalam tanah)
2) Metode
Sisilia (yang ada di permukaan tanah)
Pembuatan H2SO4
ada 2 cara:
1) Proses
Kontak dengan bahan baku SO2, katalisnya V2O5
2) Proses
Bilik Timbal dengan bahan baku SO2, katalisnya uap nitroso
(campuran NO dan NO2)
|
· Pembuatan korek api
· Proses vulkanisasi karet
· Pembuatan CS2 (bahan baku serat rayon)
· (NH4)SO4 atau pupuk ZA
· H2SO4 untuk elektrolit pada aki (accumulator)
· CuSO4.5H2O (terusi) untuk anti jamur pada tanaman
dan kayu
|
Pirit
|
FeS2
|
E. KELIMPAHAN DI ALAM, MANFAATNYA
dan PROSES PENGOLAHAN
1. Natrium (Na)
a. Kelimpahan di alam :
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam
reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali
yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif,
apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir
tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan
di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga
merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak
bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Manfaat :
·
Dipakai dalam pebuatan ester
·
NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
·
Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
·
Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
·
Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
·
NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
·
NaHCO3 dipakai
sebagai pengembang kue
·
Memurnikan logam K, Rb, Cs
·
NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
c.
Proses Pengolahan :
Natrium bisa diperoleh dengan
elektrolisi garam NaCl. GaramNaCl yang benar-benar kering, tidak mengandung H2O
dipanaskan hingga meleleh, kemudian dielektrolisis dengan elektorda Pt.
NaCl→ Na + Cl2
Proses
elektrolis harus dilakukan tanpa air. Karena kalau ada air, akan terbentuk
NaOH.
Na + H2O →NaOH + H2
2. Magnesium(Mg)
a.
Kelimpahan Di
Alam
Magnesium
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom
12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah
elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi,
serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali
tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut “magnalium” atau “magnelium”.
b.
Manfaat :
·
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
·
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum.
·
Pemisah sulfur dari besi dan baja.
·
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri
percetakan.
·
Untuk membuat lampu kilat.
·
Sebagai katalis reaksi organic
c.
Proses Pengolahan :
Magnesium adalah elemen logam
terbanyak ketiga (2%) di kerak bumi setelah besi dan aluminium.
Kebanyakan magnesium berasal dari air laut yang mengandung 0,13% magnesium
dalam bentuk magnesium klorida. Pertama kali diproduksi pada tahun 1808, logam
magnesium dapat didapat dengan cara electrolitik atau reduksi termal. Pada
metode elektrolisis, air laut dicampur dengan kapur (kalsium hidroksida) dalam
tangki pengendapan.Magnesium hidroksida presipitat mengendap, disaring dan
dicampur dengan asam klorida.Larutan ini mengalami elektrolisis (seperti yang
dilakukan pada aluminium); agar eksploitasi menghasilkan logam magnesium, yang
kemudian dituang/dicor menjadi batang logam untuk diproses lebih lanjut ke dalam
berbagai bentuk.
3. Aluminium
(Al)
a.
Kelimpahan Di Alam :
Aluminium merupakan konduktor
listrik yang baik. Terang dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal.
Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas
digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah
sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium
juga digunakan untuk melapisi
lampu mobil dan compact disks.
b.
Manfaat :
·
Banyak dipakai dalam industri pesawat.
·
Untuk membuat konstruksi bangunan.
·
Dipakai pada berbagai macam aloi.
·
Untuk membuat magnet yang kuat.
·
Tawas sebagai penjernih air.
·
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat
luar angkasa.
·
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz,
dll.
c.
Proses Pengolahan :
Aluminium adalah logam yang
sangat reaktif yang membentuk ikatan kimia berenergi tinggi dengan oksigen.
Dibandingkan dengan logam lain, proses ekstraksi aluminium dari batuannya
memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses reduksi ini tidak
semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium merupakan
reduktor yang lebih kuat dari karbon
4. Silikon (Si)
a.
Kelimpahan Di Alam :
Silikon adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14.Merupakan
unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik.
Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7%
mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat.
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone
b.
Manfaat :
·
Dipakai dalam pembuatan kaca.
·
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.
·
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium,
magnesium, dan tembaga.
·
Untuk membuat enamel
c.
Proses Pengolahan :
Silikon merupakan salah satu
unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan terdapat pada periode 3 golongan 14
yang melebur pada suhu 1410 °C. Silikon sering digunakan untuk membuat serat
optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien
dalam bentuk silikone. (fungsi silikon dalam pembuatan semikonduktor baca
disini sedangkan kegunaan semikonduktor di sini) Silikon dibuat dengan
mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun
silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam
tungku listrik pada suhu 3000 °C Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan
sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara
ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni
diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas
direaksikan dengan gas klorin (Cl2)
5.Fosfor
(P)
a.
Kelimpahan Di Alam :
Fosfor ialah zat yang dapat
berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber
pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam
transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah
tembaga atau perak dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan.
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT)
dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai
jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor
pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan
diberi lambang huruf “P” yang diikuti dengan sebuah angka.
b.
Manfaat :
·
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
·
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum
·
Pemisah sulfur dari besi dan baja
·
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri
percetakan
·
Untuk membuat lampu kilat
·
Sebagai katalis reaksi organik
c.
Proses Pengolahan :
Fosfor diperoleh melalui
reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik.
Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4 + 6CaSiO3 + 10CO
6.Sulfur
(S)
a.Kelimpahan
Di Alam :
Belerang atau sulfur adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
b.Manfaat :
Dipakai sebagai bahan dasar
pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan
pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai proses
c.Proses Pengolahan :
Belerang dihasilkan secara
komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang
Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan
proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk
mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
a. Proses Frasch
Tiga buah pipa yang konsentris
ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas (165oC) dan dibawah
tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi ini belerang
menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa
paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa
tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99%
.
b. Proses Claus
Hydrogen sulfide diekstrak dari gas
alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin,
HOCH2CH2 NH2 suatu pelarut basa organic. Proses Clause sangat
mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut
adalah reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause
: H2S(g) + O2(g)→SO2(g) + H2O(g)
7.Chlor (Cl)
a. Kelimpahan
Di Alam:
Klor (bahasa Yunani: Chloros,
“hijau pucat”), adalah unsur kimia dengan
simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam
tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama:
VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan
diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.
Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih,
atau desinfektan.
b. Manfaat :
·
Dipakai pada proses pemurnian air 2.
·
Cl2dipakai pada disinfectan 3.
·
KCl digunakan sebagai pupuk 4.
·
ZnCl2 digunakan
sebagai solder 5.
·
NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere 6.
·
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur
ulang kertas
·
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum 8.
·
Dipakai pada berbagai macam industri
c.Proses
pengolahan :
Dapat diperoleh dengan cara
elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor dan senyawanya yaitu sering
digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan baki kimia, obat
antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan peledak,
korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun
oleh senyawa ini.
8.Argon (Ar)
a.Kelimpahan
Di Alam :
Argon adalah suatu unsur kimia
dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan nomor atom 18. Argon adalah
unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling
melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon
adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah
sejak bumi terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.
b.Manfaat :
·
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi
dengan kawat lampu
·
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat
pemotongan dan proses lainnya
·
Untuk membuat
lapisan pelindung pada berbagai macam proses
·
Untuk mendeteksi sumber air tanah
·
Dipakai dalam roda mobil mewah
c.Proses Pengolahan
Argon diproduksi dengan metode
destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan nitrogen cair yang
bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang
bertitik didih 90,2 K.
F. Sifat Oksidator dan Reduktor pada unsur Periode 3
Unsur periode 3 dari kiri ke kanan
sifat reduktornya semakin berkurang karena energi ionisasinya semakin besar
sehingga sukar melepas elektron.
·
Mg mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada
Na yang merupakan reduktor terkuat, dapat bereaksi dengan air panas.
·
Al mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada
Mg, tidak dapat bereaksi dengan air.
·
Si merupakan unsur semi-logam yang sangat sulit
melepaskan elektron.
·
P memiliki sifat oksidator yang lemah. Tidak dapat
bereaksi dengan air tetapi dapat bereaksi dengan oksidator kuat dan logam.
·
S memiliki sifat reduktor yang lemah dari fosfor,
dapat bereaksi dengan air dan logam.
·
Cl merupakan oksidator terkuat, dapat bereaksi dengan
air, logam, dan nonlogam.
KESIMPULAN
Unsur periode ketiga
merupakan unsur yang periode yang pendek, yaitu delapan unsur yang meliputi Na,
Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar. Unsur Na, Mg, Al tergolong logam, Si tergolong
metaloid, P, S, Cl tergolong nonlogam,
dan Ar tergolong gas mulia.
Secara umum unsur periode
ketiga mempunyai sifat:
·
Dari kiri ke kanan, jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan
jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin
sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar).
·
Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin
besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil.
·
Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena
unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di
atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki
(t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
·
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam
semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
·
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur -
unsur periode ke tiga dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
·
Sifat asam dan basa dipengaruh oleh golongan unsur – unsurnya. Sifat asam
dipengaruhi oleh non logam ( P, S, Cl ), yaitu energi ionisasi unsur periode
ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron
dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga
semakin kuat. Sifat basa dipengaruhi oleh unsur logam ( Na, Mg, Al ), yaitu
dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang
semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron
dari unsur tersebut akan kurang tertarik kearah atau oksigen sehingga
kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
izin copy bang :)
BalasHapusIzin copy yaa 😁
BalasHapus